Realisasi Belanja APBD Kepri Terbaik se-Indonesia, Inflasi Terendah Ketiga se-Sumatera

Gethya Nabilla

Pemprov Kepulauan Riau berhasil menduduki peringkat pertama provinsi se-Indonesia dengan realisasi belanja APBD Tahun Anggaran 2022 di angka 96,54 persen. 

Hal itu berdasarkan data per 29 Desember 2022 yang dirilis Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan dibacakan oleh Wamendagri John Wempi Wetipo pada akhir Rakor Pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (2/1/2023). 

Sekdaprov Kepri Adi Prihantara mengatakan capaian yang diperoleh Pemprov Kepri tersebut mengalami peningkatan dari capaian tahun lalu. Dari 94,52 persen di 2021 naik 96,54 persen di 2022.

"Tahun lalu realisasi belanja Pemprov Kepri masuk 5 besar. Tahun ini terbaik pertama se-Indonesia," katanya.

Sementara persentase realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2022 juga mendapat capaian yang baik. Kepri menempati urutan ke-5 dari seluruh Provinsi di  Indonesia dengan angka 107,00 persen. 

"Untuk pendapatan kepri berada di bawah Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat," jelasnya.

Adi menyampaikan apresiasinya kepada para pimpinan OPD, hingga jajaran pegawai yang telah bekerja keras merealisasikan APBD Kepri di tahun 2022 ini dengan baik. 

Ia juga menyebut, rapat evaluasi realisasi APBD yang diinisiasi Gubernur Ansar secara rutin dan berkala telah dilaksanakan sepanjang tahun menjadi salah satu kunci pencapaian ini. 

"Untuk itu, jika ada kendala dalam pelaksanaannya, bisa segera dicarikan solusi secara cepat dan tepat," ujarnya.

Di sisi lain, berdasarkan berita resmi statistik yang dirilis BPS Kepri di hari yang sama, Provinsi Kepulauan Riau, yang diukur dari dua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) yakni Kota Batam dan Kota Tanjungpinang.

Keduanya mengalami inflasi year on year (yoy) pada bulan Desember sebesar 5,83 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,29. Inflasi terjadi karena kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,05 pada Desember 2021 menjadi 113,29 pada Desember 2022. 

"Angka tersebut menempatkan Kepri di peringkat ketiga inflasi terendah se Sumatera setelah Bangka Belitung dan Lampung y.o.y di Bulan Desember 2022," bebernya.

Adapun upaya pengendalian inflasi oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Riau yakni Operasi Pasar Murah di Kota Batam dilakukan sebanyak 8 kali (Pemprov Kepri 5 kali dan Pemkot Batam 3 kali), di Kota Tanjungpinang dilaksanakan 1 kali dan di Kabupaten Lingga sebanyak 2 kali.

Kemudian, melakukan koordinasi Rapat TPID di Kota Batam, Tanjunginang, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Bintan, serta Melakukan monitoring ketersediaan pasokan dan harga ke pedagang pasar.

"Dari rilis tersebut diketahui berdasarkan kedua kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau, tercatat Kota Batam menyumbang inflasi year on year (yoy) sebesar 5,95 persen. Sedangkan Kota Tanjungpinang cukup rendah sebesar 4,96 persen, di bawah angka nasional, 5,51 persen," ucapnya.

artikel terbaru