Tarik Banyak Investor, Kepala BP Batam Berikan Kemudahan Investasi

Abdul Khoir

Pada tahun 2022 lalu, Kementrian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) senilai USD 746,85 juta dengan jumlah proyek sebanyak 1.738.

Jumlah investasi dari PMA tersebut, meningkat sebesar 48,5 persen dibandingkan tahun 2021 lalu yang tercatat sebesar USD 504,17 juta.

Pada tahun 2022 lalu, komoditas PMA terbesar masih sama seperti tahun 2021, yakni golongan Barang Mesin/Peralatan Listrik dengan kenaikan 3,31 persen.

Untuk negara dengan kontribusi terbesar masih dipegang Singapura dengan investasi sebesar USD 480,2 juta. Kemudian disusul Perancis sebesar USD 91 juta; Jerman USD 45,3 juta; Taiwan USD 41,3 juta dan Hongkong sebesar USD 28,1 juta.

Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) Muhammad Rudi mengatakan, BP Batam juga tengah berupaya agar iklim investasi di Kota Batam berjalan kondusif dan kembali bangkit pasca terpaan Pandemi Covid-19.

"Kami selalu mengapresiasi dan mendukung penuh perluasan investasi maupun investasi yang baru masuk di Batam. Kami berharap, langkah ini mampu meningkatkan nilai ekspor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Batam kedepannya,"katanya seperti dikutip batamnews.co.id pada Selasa (11/4/2023).

Muhammad Rudi mengingatkan agar seluruh pemangku kepentingan di Kota Batam mampu menjaga kondusifitas daerah ke depannya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah yang terus fokus dalam pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur jalan saat ini.

Saat ini, berbagai upaya dilakukan oleh BP Batam dalam menggaet investor. Salah satunya dengan menyiapkan seluruh persyaratan yang diinginkan oleh investor.

Sehingga segala kebutuhan yang diinginkan oleh investor dipersiapkan oleh BP Batam. Mulai dari fasilitas hingga kemudahan dalam pemberian perizinan.

"Tidak boleh ada urusan yang berbelit-belit. Itu yang kita siapkan supaya investasi naik," kata Rudi.

Sperti diketahui, sejumlah pembangunan juga sudah berhasil dilakukan di Batam. Banyak pekerjaan besar yang saat ini sedang digarap oleh BP Batam, guna membuat Batam sebagai kawasan tujuan investasi dapat semakin tertata dan modern, juga memiliki aksesibilitas yang mumpuni sebagai pusat logistik di Kawasan Asia Tenggara kedepannya.

Proyek tersebut di antaranya pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan Bandara Internasional Hang Nadim, hingga pengembangan Pelabuhan Batu Ampar. Sebagaimana diketahui, saat ini Pelabuhan Batu Ampar telah dilengkapi ship to shore (STS) crane buatan Korea Selatan.

Mengenai fasilitas transportasi hingga fasilitas infrastruktur yang sudah dipersiapkan, Muhammad Rudi ingin menjadikan Batam sebagai kota yang modern.

Dalam artian bukan hanya kota sebagai tujuan investasi, namun juga untuk tujuan lainnya. Sehingga yang menjadi seluruh kepentingan orang banyak akan dilengkapi.

"Kalau hari ini, kami di BP Batam hanya lengkapi sebagai tempat investasi, orang tak akan ramai kesini. Karena orang berinvestasi juga butuh untuk hiburan dirinya sendiri dan keluarganya. Mudah-mudahan segala kebutuhan bisa kita lengkapi," imbuhnya.

Editor: Abdul Khoir

artikel terbaru