KKG MI Kota Batam Menggelar Workshop Kurikulum Merdeka

Cristian Greitfal Malok

Kelompok Kerja Guru (KKG) Madrasah Ibtidiyah (MI) Kota Batam menyelengarakan Workshop Kurikulum Merdeka. Kegiatan diselenggarakan mulai 3-5 Maret 2023 ini dilaksanakan di Aula Fauzi Mahbub lt, II, Kantor Kementerian Agama Kota Batam.

Dan diikuti oleh para guru yang tergabung dalam KKG MI Kota Batam yakni guru mata pelajaran PAI dan guru yang mengampu maple umum (guru kelas), serta koord kurikulum yang merupakan utusan dari MI se Kota Batam dengan total peserta 75 orang.

Narasumber kegiatan ‘Workshop Kurikulum Merdeka’ tahun 2023 ini merupakan anggota tim penyusun kurikulum merdeka Direktorat KSKK Kementerian Agama RI, Dr. H. Ahmad Zamroni, S.S, M.Pd., MA.

Workshop Kurikulum Merdeka tahun 2023 yang di taja KKG MI Kota Batam ini di dukung oleh KKM MI Kota Batam. Dan di buka secara langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam dalam hal ini di wakili Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasaha, Andika Setiawan.

Ketua panitia pelaksana, Narti Harahap, mengatakan, keberhasilan pembangunan pendidikan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh ketersediaan berbagai komponen pendukungnya. Salah satu komponen pendukung keberhasilan tersebut adalah kuriulum yang digunakan pada satuan pendidikan.

“Kurikulum harus disusun dan dikembangkan secara sistematis, inovatif, kreatif, efektif, dan akuntabel. Dan kurikulum juga harus disesuaikan dengan konteks dan  kebutuhan peserta didik, serta mempertimbangkan kondisi dan karakteristik satuan pendidikan agar mampu menjawab tantangan perkembangan zaman,” ucap Narti.

Menurutnya, keberhasilan kurikulum merdeka di madrasah akan dapat terukur dari sejauh mana kurikulum dapat mengubah suasana kelas yang lebih membahagiakan peserta didik, penerapan berbagai model pembelajaran aktif dan efektif, serta proses pembelajaran yang lebih bermakna. Pada gilirannya perubahan suasana kebatinan di kelas, dapat membentuk karakter dan membekali peserta didik berbagai keterampilan hidup sesuai bakat dan minatnya.

Selain itu, kondisi ideal proses pembelajaran tentu tidak cukup hanya melalui perbaikan kurikulum, tetapi guru dan komponen lainnya dalam ekosistem pendidikan madrasah sangat menentukan. Guru kata Narti, sebagai garda terdepan di madrasah dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. Tidak boleh terjebak pada penuntasan materi semata, karena sejatinya proses pembelajaran haruslah berpihak kepada peserta didik dan berorientasi pada pembentukan karakter pelajar pancasila dan pelajar rahmatan lil’alamin.

“Semua warga madrasah sudah saatnya untuk bersama-sama memaksimalkan ikhtiar, berkomitmen menjadi guru pembelajar sepanjang hayat, mengoptimalkan perannya masing-masing demi memberi layanan pendidikan yang berkualitas, relevan dan berdaya saing demi terwujudnya madrasah mandiri dan berprestasi,” terang Narti.

Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan Workshop Kurikulum Merdeka tersebut adalah agar para guru madrasah dapat mempersiapkan diri lebih awal dalam melaksanakan kurikulum merdeka yang akan diterapkan pada tahun pelajaran 2023/2024. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan guru terkait konsep kurikulum merdeka, filoshopi pendidikan yang memerdekakan, merdeka belajar, pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, prinsip dan penerapan asesmen formatif dan sumatif, dan penyusunan program projek penguatan profil pelajar Pancasila, serta dapat menerapkan pembelajaran yang menekankan pada penguatan karakter dengan basis nilai-nilai pancasila dan nilai-nilai moderasi beragama yang disingkan dengan P5 PPRA, pungkasanya.

Editor: Ebim Antoni

artikel terbaru