Mengupas Beragam Keunikan Masjid Agung Batam yang Populer di Era 90-an

Abdul Khoir

Tak hanya pesona alamnya yang indah, Batam juga memiliki beberapa masjid dengan arsitekturnya yang unik. Salah satu mesjid tersebut adalah Masjid Agung Batam.

Masjid ini terletak di Jalan Engku Putri, Kota Batam. Letaknya cukup strategis, bersebelahan dengan alun-alun dan hanya berjarak sekitar 20 menit dari Bandara Hang Nadim, sehingga mudah dijangkau oleh wisatawan yang berkunjung ke Batam.

Desain menawan masjid ini dirancang oleh arstitek ternama Indonesia Achmad Noeman pada 1999 dan selesai pada tahun 2001. Achmad Noeman sendiri tercatat pernah merancang Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) di Kota Bandung.

Keunikan pertama dari Masjid Agung Batam adalah atap limasnya yang berbentuk segi empat atau seperti piramida. Bentuk limas sama sisi (teriris tiga bagian) dipilih dengan pertimbangan bahwa bentuk atap yang cocok untuk denah bangunan bujur sangkar, mempunyai persepsi vertikalisme menuju satu titik di atas sebagai simbol hubungan antara manusia dan Tuhan (habluminallah). Sedangkan irisan tiga bagian merupakan simbol perjalanan hidup manusia (sebagai hamba Allah) dalam tiga alam yaitu alam rahim, alam dunia, dan alam akhirat.

Namun saat ini masjid tersebut masih dalam tahan revitalisasi besar-besaran. Bentuk atap limasnya kemungkinan akan diganti total. Rencananya pada akhir Desember 2023 pengerjaan sudah harus kelar. 

Komplek Masjid Raya Batam (MRB) berdiri di atas lahan seluas 75.000 meter persegi, dan dengan demikian menjadikan MRB sebagai masjid terluas dan terbesar di Batam. Masjid ini memiliki kapasitas untuk menampung 3.500 jamaah, namun jika masjid penuh, halaman dan bagian luar masjid pun bisa digunakan untuk menampung jamaah dengan kapasitas sampai 15.000 jamaah.

Keunikan kedua dari Masjid Agung Batam adalah ruang salatnya yang berupa pelataran halaman utama masjid. Halaman tersebut karena pertimbangan topografis dan arsitektural letaknya lebih tinggi dari jalan masuk. Plaza salat dibuat sebagai perluasan ruang masjid jika jumlah jamaah melebihi kapasitas atau pada saat salat Idul Fitri dan Idul Adha yang biasanya diselenggarakan di lapangan terbuka.

Garis-garis shaf yang akan mengarahkan jamaah salat dengan berbaris lurus menghadap kiblat telah ditentukan. Plaza ini terdiri dari dua tingkatan yaitu plaza bawah dan plaza atas. Hal ini untuk memberikan kesempatan pada pengunjung untuk beristirahat sejenak sebelum naik lagi menuju masjid.

Editor: Abdul Khoir

artikel terbaru