Sejarah Karimunjawa, dari Porselen Dinasti Ming hingga Sunan Muria

diki

Sejak Indonesia masih dalam status terjajah, Pulau Karimunjawa sudah menjadi pulau yang terkenal akan keindahannya. Pulau Karimun Jawa bahkan lebih terkenal dibanding Pulau Bali pada zaman dahulu. Para pedagang yang melintasi laut Nusantara akan beristirahat di Karimun Jawa lalu meneruskan perjalanan dagang mereka, terutama para pedagang dari Australia yang akan ke Thailand atau China.

Nah, berdasarkan catatan bahwa perdagangan yang melintas paling banyak adalah pedagang dari ataupun ke China, ada yang menyebutkan bahwa Pulau Karimun Jawa diprakarsai oleh tentara China. Bahkan, ada bukti otentik yang ditemukan oleh arkeolog loh, Sahabat. Bukti tersebut adalah berupa porselen khas China yang dibuat sejak Dinasti Ming yang berjaya di abad ke-14 hingga abad ke-17. Waaah, sudah tua sekali ya!

Akan tetapi, cerita sejarah Karimun Jawa versi Nusantara juga ada, Sahabat, yakni berkaitan dengan wali sanga yang terkenal dalam penyebaran ajaran Islam di Nusantara. Ialah Sunan Muria, salah satu sunan yang memperkenalkan Islam di Pulau Jawa. Beliau didapuk sebagai penemu sekaligus pemberi nama pulau ini.

Berawal dari anak Sunan Muria bernama Amir Hasan yang dicap nakal karena sulit diajari tentang Islam. Amir Hasan kemudian dibawa oleh sang ayah untuk diasingkan. Bingung diasingkan di mana, akhirnya Sunan Muria melihat dari kejauhan ada suatu pulau yang terlihat tidak begitu jelas karena letaknya yang memang jauh tersebut.

“Kremun-kremun” adalah bahasa Jawa dari “tidak jelas”. Sunan Muria mengatakan demikian ketika melihat pulau tersebut. Hingga kemudian, “kremun” didapuk menjadi nama pulau tempat pengasingan anak Sunan Muria tersebut.

Editor: Fikriani

artikel terbaru