Cuaca Berubah-ubah Cepat, Nelayan Kelong di Bintan Takut Melaut

Abdul Khoir

AlapAlap.com-  Semua negara saat ini sedang wasada Fenomena El Nino merupakan sistem iklim alami yang membuat suhu permukaan laut lebih hangat dari rata-rata Samudra Pasifik dekat khatulistiwa. El Nino biasanya akan terjadi setiap 2 hingga 7 tahun.

Tak heran cuaca ektrem sering terjadi di Kepri khusus di perairan laut Kepri termasuk perairan Teluk Bakau Bintan, Provinsi Kepri.

Dampaknya, angin kencang serta ombak dirasakan oleh nelayan tradisional Kelong di Bintan.

Seperti cuaca akhir – akhir yang ektrem, angin kencang di sertai gelombang tinggi diperairan Teluk Bakau Bakau, membuat nelayan tradisional Kelong, sebagian tak melaut.

Mereka lebih baik menarik Kelong mereka ke pinggir untuk melakukan perbaikan. Ada juga berlabuh di laut tapi terlindung dari pulau, sehingga Kelong Mereke tidak terhempas gelombang besar.

Heri, salah satu nelayan Kelong mengatakan, akhir akhir ini angin kencang di sertai ombak 0,5 meter melanda perairan Teluk Bakau, lokasi tempat mencari sotong dan ikan bilis, ikan basah lainnya.

“Sudah beberapa hari ini angin kencang dan ombak, kami nelayan banyak ngak turun melaut. Kami nelayan Kelong melautnya sore hari karena kita gunakan lampu untuk mendapatkan Sorong dan bilis masuk ke tangkul,” bebernya, Rabu (26/7/2023).

Sambung dia, karena angin dan gelombang besar maka tangkapan ikan bagi nelayan sangat berkurang. Bahkan hasilnya tak bisa menutupi biaya operasional saat turun Kelong.

“Kita mengunakan mesin genset agar lampu Kelong terang. Kita gunakan sekitar 10 liter solar mesin lampu Kelong permalam. Belum lagi solar mesin pemutar tanggkul dan solar mesin pompong,” keluhnya.

Tahun ini, justru angin Monsun Asia menjadi pemicu gelombang laut tinggi di Kepulauan Riau (Kepri). Monsun Asia tidak hanya menyebabkan gelombang tinggi, melainkan juga angin kencang dan hujan deras. Hal ini diungkapkan Prakirawan BMKG Tanjungpinang Diana Siregar, Minggu.

Diana Siregar menambahkan, monsun Asia diprediksi aktif hingga pertengahan Maret 2023. Monsun Asia merupakan angin yang bergerak dari arah barat membawa massa udara yang lebih banyak.

Diana mengemukakan gelombang laut yang tinggi terjadi di Perairan Bintan dan Tanjungpinang mencapai 3 meter, meningkat dibanding sehari yang lalu 2,5 meter.

Cuaca yang lebih ekstrem terjadi di sejumlah kawasan pesisir di Kepulauan Anambas dan Natuna. Tinggi gelombang laut di Anambas dan Natuna mencapai 6 meter.

“Cuaca buruk juga dipicu oleh pertumbuhan awan kumulonimbus, awan tebal yang menjulang tinggi. Awan ini menyebabkan hujan deras yang disertai petir, angin kencang, dan gelombang tinggi,” katanya.

Sambung Heri, selama nelayan tidak melaut, ada yang memperbaiki kelongnya. Ada juga yang memperbaiki p pompongnya. Artinya, ketiga cuaca normal kembali, nelayan siap melaut lagi, mencari rezeki.

Kata Heri, nelayan kelong hanya bisa melaut pada malam hari mencari ikan, sotong, bilis dan ikan jelas lainnya, siang harinya tidak bisa.

”Cahaya dari lampu yang menarik ikan masuk ke tanggul di kelong. Jadi, kita bisanya melaut pada malam hari saja, siang hari tak bisa karena sudah terang,” ujarnya. 

Editor: Abdul Khoir

artikel terbaru