Novel Bamukmin Tidak Persoalkan Anies Dapat Nama Baptis Yohanes: Yang Diharamkan Pluralisme

Gethya Nabilla

Saat berkunjung ke Papua, Anies Baswedan mendapatkan nama Yohanes oleh pemuka agama setempat saat berkunjung ke rumah doa. Pemberian nama tersebut diberikan bakal calon presiden NasDem saat menggelar safari politik beberapa lalu.

Hal tersebut pun ramai diperbincangkan, lantaran viral di media sosial (medsos). Merespons kabar tersebut, Wakil Sekjen Presidium Alumni (PA) 212 Habib Novel Bamukmin menyatakan hal tersebut tidak perlu dipersoalkan.

Menurut Bamukmin, Anies tidak meyakini Agama Kristen sehingga tidak masalah dan selagi tidak dilakukan dengan ritual agama tersebut.

"Selama nama itu tidak dipakai oleh Anies Baswedan apalagi ketika mendapatkan nama baptis itu tidak harus melakukan ritual agama nasrani terlebih dahulu dan Anies tidak meyakini agama tersebut juga selama perbedaan itu tidak dicampur adukan (pluralisme) maka tidak apa-apa," ujar Novel.

Tak hanya itu, ia menilai pemberian nama yang lazim digunakan sebagai nama baptis tersebut masih dalam koridor toleransi menghargai perbedaan.

Bahkan, ia mengatakan menghargai perbedaan serta toleransi tertuang dalam Syariat Islam.

"Perlu diperjelas bahwa dalam Syariat Islam bahwa toleransi terhadap perbedaan, kemajemukan, kebhinekaan atau pluralitas adalah wajib," kata dia.

Ia pun meyakini, nama Yohanes yang diterima Anies bukanlah pluralisme sebagaimana yang telah diharamkan melalui fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Yang diharamkan dalam syariat Islam adalah pluralisme dan sudah diperkuat oleh fatwa MUI tahun 2005 Nomor 7 bahwa pluralisme dilarang atau haram," jelas Novel.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang pemuka agama mengalungkan sesuatu di leher Anies dan mengatakan, Anies datang dengan nama Yohanes.

"Anak kami Anies datang di Rumah Tuhan dengan nama Yohanes," katanya.

Video tersebut pun viral dan menjadi bahan pembicaraan. Pun video tersebut ditanggapi Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli. Ia menjelaskan mengenai nama Yohanes yang diberikan kepada Anies.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Anies Baswedan yang diberi nama Yohanes. Sosok Yohanes sangat penting dalam kekristenan. Pertama, nama Yohanes merujuk pada Yohanes Sang Pembaptis, kalau dalam Islam disebut Nabi Yahya AS," katanya seperti dikutip melalui akun YouTube CokroTV.

Ia juga mengemukakan, sosok Yohanes merupakan salah satu rasul Yesus Kristus dari 12 murid-muridnya. Ia juga menjelaskan, nama Yohanes merupakan nama baptis.

"Saya kira pendukung-pendukun Anies juga senang Anies mendapatkan nama Yohanes. Sosok seperti Gus Dur saja yang terbukti tokoh lintas agama, tidak pernah diberi nama Yohanes, Matius atau nama lainnya, ujarnya.

Guntur menjelaskan, nama Abdurrahman Wahid atau Gus Dur hingga saat ini tetap sama. Namun, Guntur menilai hal kontradiktif usai Anies Baswedan menerima nama Yohanes karena pemberian nama tersebut hanya bentuk politisasi saja.

"Meskipun banyak juga yang menganggap hal ini tak lebih dari politisasi nama Yohanes yang diberikan pada Anies Baswedan. Tapi masalahnya nih, lagi ramai-ramai juga di Twitter Anies dianggap takut mengucapkan Selamat Natal. Padahal, dia sudah diberi nama Yohanes."

Editor: Abdul Khoir

artikel terbaru