Berkah Cuaca Panas Bagi Masyarakat Nelayan di Wilayah Pesisir Batam

Abdul Khoir

Seminggu belakangan ini banyak yang mengeluhkan tentang cuaca panas. Di sejumlah daerah suhu udaranya berkisar di angka 36 derajat celcius atau bahkan lebih.

Fenomena ini tentunya mengganggu aktivitas banyak orang yang banyak menghabiskan waktunya di luar ruangan.

Oleh sebagian masyarakat nelayan yang menempati wilayah pesisir di Batam justru memanfaatkan cuaca panas untuk meraup keuntungan.

Warga memilih mengumpulkan rengkam atau rumput laut di pinggir pantai maupun ke tengah laut untuk nantinya mereka jual setelah kering ke pengepul.

Rengkam adalah jenis rumput laut yang termasuk dalam famillia (keluarga) sargassum, yang juga merupakan jenis rumput laut yang banyak tumbuh di Perairan Kepulauan Riau. Jenis ini biasa tumbuh di batu-batu karang dan bisa menjadi sampah laut ketika sudah mati.

Rengkam yang mati akan terus mengapung sampai kemudian dibawa hanyut gelombang sehingga menumpuk di bibir pantai.

Rumput laut jenis Sargasum ini bernilai ekonomis cukup tinggi. Rengkam kering bisa diolah menjadi tepung bisa menjadi pakan ternak, Pupuk dan lain lain.

Dikutip liputan6.com pada Kamis (27/4) Rio, salah satu warga Pasir Panjang, Pulau Rempang mengatakan, rengkam ini setelah kering nantinya akan dijual ke pengepul yang biasa mangkal di daerah Jembatan 2 Barelang, Batam.

"Dengan cuaca sangat panas ini rengkam kami cepat keting dari biasanya," kata Rio.

Warga biasanya akan mengumpulkan rengkam terlebih dahulu hingga beratnya mencapai 500 kilogram hingga 1 ton dalam keadaan kering, baru nantinya mereka jual.

"Lumayanlah buat nambah pemasukan, apalagi cuaca kayak begini kita susah mau ke laut," katanya.

Warga pulau Rempang masih menggunakan cara konvensional dalam pengumpulan rumput laut ini. Mereka hanya memanen tanpa menanam.

"Tidak ada budi daya. Ada kita ambil tak ada ya kita tunggu besar, kadang hanyut juga pas angin kencang," kata Rio.

Cuaca panas ini dinilai menguntungkan karena rumput laut menjadi cepat kering dan bisa segera dijual . Sesungguhnya jika laut lebih tenang, mereka akan sibuk sebagai nelayan yang mencari ikan di laut lepas.

"Kalau cuaca lagi baik, kami tetap mengumpulkan rengkam sebagai kerja sampingan," kata Rio.

Rumput laut atau rengkam ini adalah tumbuhan yang mudah tumbuh dengan sendirinya, yakni dua sampai tiga bulan setelah dipanen, rumput laut ini akan tumbuh kembali untuk dipanen.

Warga lainnya, Sarmi (65), tengah membukuk merapikan rengkam yang tengah ia jemur di halaman rumahnya. Bersyukur cuaca hari ini tak hujan, rengkam miliknya akan kering dan siap ia bungkus untuk kemudian dijual.

Dalam sekali jual, biasa dia mampu menjual hingga 500 kilogram dengan keuntungan kurang lebih 850 ribu. Ia berharap rengkam terus selalu ada agar ia terus bisa menyambung hidup dari menjualnya. 

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam melaui Staf Data dan Informasi Suratman mengatakan bahwa saat ini Kepri sedang dilanda suhu ekstrim sejak Maret lalu.

"Suhu puncak mencapai 35 derajat Celsius lebih, mudah mudahan di bulan mei curah hujan dan mulai tinggi sehingga bisa menurunkan suhu panas, "pungkasnya dikutip liputan6.com pada Kamis (27/4).

Editor: Abdul Khoir

artikel terbaru