Visi Misi Tak Lagi Sejalan, Pengurus PSI Batam Terancam Runtuh

Abdul Khoir

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Batam terancam runtuh. Beberapa pengurus dari tingkat daerah, kecamatan hingga ranting, menyatakan keluar dari partai yang dipelopori Grace Natalie ini.

Menjelang kontestasi politik 2024. Beberapa mantan pengurus PSI Kota Batam yang keluar, mengaku tak ingin berpolitik lagi. Sementara lainnya keluar dari gerbong PSI Batam, lantaran tak sepaham lagi dengan PSI.

Mereka yang menyatakan diri keluar dari PSI Batam adalah mantan pengurus dewan pimpinan daerah (DPD) PSI Kota Batam Simson Siallagan, Rahma Dewi, Hendra Yana, Jhonny Sulaiman, Ketua DPC PSI Kecamatan Lubukbaja Linda Fransisca, DPC Batuampar Egedius Edison, hingga DPC Sekupang Jeri Turnip.

Menurut mantan Wakil Ketua DPD PSI Kota Batam yang saat ini resmi mengundurkan diri dari PSI Batam, Simson Siallagan, dalam pernyataannya yang dikirimkan ke Batam Pos, menegaskan sudah tak lagi sepaham dan sependapat dengan pandangan partai. Menurutnya PSI Batam sudah tak lagi seperti yang digambarkan, yang digembar-gemborkan.

“Awal saya masuk PSI, DNA-nya cocok dengan saya karena menciptakan politik sehat, ternyata sekarang saling menjatuhkan, bukan lagi keberagaman dan kesolidaritasan” ujar Simson Siallagan seperti dikutip batampos.co.id pada Minggu (16/4/2023).

Menurut Simson Siallagan, bersuara mengenai berbagai hal yang lebih penting yang mementingkan kesejahteraan rakyat, bukan hanya fokus kepada masalah di Jakarta dan di tingkat nasional seperti Capres Pemilu 2024 mendatang.

Diketahui, PSI pernah menyampaikan ambang batas umur pengurus tidak boleh melebihi 45 tahun, dan yang bukan mantan anggota partai lain, serta harus merupakan anak muda yang berkapabilitas dan berintegritas. Faktanya saat ini PSI tampaknya telah melonggarkan persyaratan tersebut.

Editor: Abdul Khoir

artikel terbaru