Pantai Tanjung Ambat Pulau Buru, Keindahan dan Cerita di Balik Namanya

habibi

Pantai Tanjung Ambat di Kecamatan Buru Pulau Buru Kabupaten Karimun Provinsi Kepri merupakan salah satu destinasi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi wisatawan yang dimiliki Kabupaten Karimun. Pantai yang pasirnya putih dan terdapat sebuah batu di sekitar pantai, membuat pengunjungnya ingin berlama-lama di pantai ini.

Di balik keindahannya, pantai ini menyimpan cerita tersendiri bagi masyarakatnya, khususnya terkait asal-usul pemberian nama Tanjung Ambat tersebut. Adalah Daud H Abdul Muthalib, sesepuh masyarakat setempat yang memaparkan tentang legenda Pantai Tanjung Ambat tersebut. Dilansir dari YouTube Dinas Pariwisata Karimun, Daud memaparkan asal-asal usul tersebut.

Diberi nama Tanjung Ambat, kata Daud, dulunya ada seorang nama bernama Ambat.

“Kisahnya, hampir bersamaan dengan Malin Kundang di Sumatera Barat, dan ada  Sitanggang di Negara Jiran Malysia. Ada juga Si Dedap di Bengkalis,” jelasnya.

Diceritakan Daun, kisahnya adalah tentang anak yang durhaka. Si Ambat disebutnya sebagai anak yang nakal (degil, bahasa Melayu). “Lalu timbul kekesalan seorang ibu terhadap anaknya, si Ambat,” paparnya.

Si Ibu tidak dapat menahan kemarahannya, jelas Daud lagi, akhirnya si Ibu tersimpul ingin menyumpah si Ambat.

“Di tengah terlepas sumpahnya, si ibu teringat bahwa sumpahnya pasti didengar Allah SWT, lalu merintihlah si ibu. Dan dia berusaha mengejar si Ambat, kemudian sudah menjadi batu,” katanya.

Kebetulan dalam bahasa Melayu tinggi, katanya, mengejar atau berlari cepat itu dengan kata ambat, maka dinamakanlah pantai itu sebagai Pantai Tanjung Ambat.

Sebagai bentuk bukti legenda terebut, di pantai itu terdapat sebuah batu yang dianggap masyarakat sekitar sebagai hasil sumpah si ibu terhadap si Ambat.

Meratapi kesedihannya, si ibu menangis dan mencari tempat untuk menumpahkan kesedihannya, disebut Daud, lokasinya bernama Tanjung Sialang. Lokasinya tidak jauh dari Tanjung Ambat.

artikel terbaru